Berburu paus di laut Flores


Perjalanan wisata anda di kawasan Pulau Flores belum komplit jika tidak mengunjungi danau berwarna Kelimutu di Ende. Obyek wisata ini menyimpan misteri alam yang tiada duanya karena warna airnya bisa berubah-ubah. Danau vulkanik yang ditemukan tahun 1915 ini dianggap ajaib atau misterius karena warna ketiga danaunya yang kerap berubah seiring dengan perjalanan waktu. Awalnya, Kelimutu memiliki tiga danau masing- masing berwarna merah, putih dan biru. Namun sekarang dua dari tiga danau itu berwarna coklat dan lainnya hijau.

Sempatkan pula singgah ke kampung kecil Lamalera yang terletak di pinggiran selatan Pulau Lembata. Kampung ini sejak lama terkenal di dunia dengan tradisi penangkapan paus Kotaklema atau Sperm Whale (Physeter macrocephalus) serta berbagai jenis ikan besar lainnya yang dilakukan secara tradisional oleh nelayan setempat.

Menggunakan sampan bercadik bernama pledang, para nelayan mendekatkan pledang dengan ikan buruan, lalu ikan raksasa tersebut ditombaki dengan tempuling (tombak) berpengait. Caranya sedikit nekat, seorang nelayan melompat dari pledangnya dan tidak jarang mereka terseret hingga laut lepas, bila mangsa buruan buas dan tidak cepat mati.

Perburuan paus di Lamalera ini terjadi antara Mei-Oktober. Selama musim ini, Kampung Lamalera menebarkan bau amis dari jemuran dendeng daging Kotaklema. Hampir di setiap rumah penduduk dilengkapi ”pancuran dadakan” khusus yang mengalirkan tetesan minyak dari potongan lemak dendeng yang dijemur. Sebagian tampungan minyak paus ini, dipakai sebagai bahan bakar penerangan pelita di waktu malam.

Destinasi Flores tidak terlalu jauh. Jika ada sudah sempat sampai ke Bali, anda bisa melanjutkannya ke Lombok dan langsung ke Flores. Dengan satu destinasi wisata anda bisa mendapatkan lebih banyak pengalaman perjalanan yang mengesankan. So, tunggu apa lagi, siapkan liburan anda dengan mengintip tradisi perburuan mamalia terbesar di dunia ini.
 
Masdeka Internet Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template